Selamat tersublim di Phantasmagoria. Ada yang bisa saya bantu? Tentu saja saya hanya berbasa-basi. Silahkan urusi diri sendiri.
11.26.2012
Manusia (tidak) bertopeng.
Mereka adalah paradoks dari gradasi cahaya itu sendiri.
Ibu-ibu bertubuh gemuk cemberut dimuka pintu rumahnya.
Tanpa sapa atau basa basi untuk ucap selamat pagi.
Menyusuri jalan untuk membeli semangkuk bubur kacang hijau,
lelaki bermotor merah melambatkan lajunya, memutar balik arah dan mengikuti langkahku pergi.
Bersiul menjijikan.
Rendahan, seperti biasa sejenisnya bertingkah.
Disebuah warung yang benderang dan tak remang,
lagi-lagi tingkah polah tetap rendah,
mata-mata yang memandang seperti ingin menelanku bulat-bulat
seperti menembus berhelai lapis sandang,
apalagi jikaku benar-benar telanjang?
Pemilik warung benderang yang pongah pun ikut ambil bagian,
permintaan serba ditiadakan,
satu penawaran dianggap seribu beban.
Pagi ini aku menemukan manusia-manusia yang belum sempat mengenakan topengnya.
Paradoks dari gradasi cahaya matahari,
tanpa topeng dipangkal pagi.
05.25 a.m
11.15.2012
Gloomey.
11.11.2012
11.08.2012
Belanja Kelamin*
11.05.2012
Sekantung delusi di kantong kresek.
Sekantung delusi, mengobrak-abrik pagi./Air dari bola mata yang berkaca dan seuntai doa, untuk namaNya yang tak lagi disebut dengan takzim./Sajian dehidrasi./bermiligram dari sebutir untuk sarapan panjang dihari yang singkat./
Berapa yang sudah terselesaikan?/Dari berbagai tawaran majemuk./dari agresi rudal beberapa pesawat jet tempur berbeda./memborbardir labirin kesadaran./terselesaikan sampai akhir atau hanya sekedar euforia?/
Saat seorang ayah dengan airmuka lesu dan murung,
mengenggam boneka jerapah yang telah lusuh,
saat seorang lelaki yang keyakinannya telah hilang,
membuatkan lagu dengan sendu tanpa judul.
Saat yang lain hanya tahu bahwa mainan serupa jam tangan,
saat yang lain tahu bahwa fraktal hanya sekedar pecahan geometris,
saat yang lain hanya tahu tentang sepatah kata diungkapkan tanpa makna yang berarti,
disaat itu pula pecahan-pecahan alterego mulai berebut ambil posisi.
didalam sini dengan oase serotonin yang kadang mengering dan kadang meluap.
Karena berhala-berhala kini lebih bernyawa,
membaur menjadi manusia-manusia hylozoist,
masing-masing meyakini bahwa mereka berada ditangga paling atas,
atau setidaknya lebih atas...
Tak pernah ada penjara yang pantas untuk mengurung seorang kriminal yang diakui sebagai manusia baik dikoloninya.
Walaupun ia telah membunuh orang yang paling menyayanginya.
Walaupun ia telah-hampir melenyapkan nyala api yang kecil pada sebatang lilin kehidupan.
5 Movember 2012
10.30.2012
Segitiga.
Seorang residivis yang divonis hukuman mati kabur dari tahanan, lari ke hutan dan tersesat hingga dehidrasi.
Tiga hari terkapar di atas dedaunan kering. Luka yang memborok, pandangan yang kian kabur.
Dalam hati ia berdoa, "Tuhan, utuslah seseorang untuk menolongku. Tolonglah aku dengan caraMu"
Tapi hatinya yang lain sangsi atas apa yang ia minta.
"Ya, terserah cara-Mu."
Saat senja, seorang gadis kecil menghampiri, residivis bersorak dalam hati.
Dalam bias pada retinanya, gadis kecil itu seperti malaikat tak bersayap.
Kini mereka dalam jarak hanya 3 langkah.
Residivis tersenyum pada gadis kecil, "terpujilah malaikat penolongku."
Gadis kecil tersenyum pada residivis, berkata dalam hati,
"Malam ini kami akan makan daging. Akhirnya."
10.26.2012
Tentang 'Kanibal'.
Penghujung Oktober,
gelap gulita di Phantasmagoria.
*Pengantar tulisan ke 8, antologi 'Sirkus Alterego'
8.18.2012
#4 Gerbong.
Mungkin ada beberapa bagian partikel yang hilang ketika organ dipecah sinar gamma, sehingga aku menjadi begini.
8.14.2012
#3 Dari Mars ke Phantasmagoria.
#2 Kopi Antagonis
#1 Semut merengkuh gula.
7.27.2012
Menarilah jauh ke udara. *
Halkie talkie jalur hampa udara,
krsssk krrssssk krrssssk
'Disana siapa? ganti.'
krrssskkk krrsssk krrsssk
'Bisa kamu kirim oksigen? Atau hidrogen? Persediaan disini menipis karena dimakan aura negatif. Ganti.'
krsskkk krrsssk krrssssk
'Heiiiii...... Cepat jawab!'
krssssk krssssk krrrrsk
'Kamu membiarkan saya mati?'
bip.
'Akh, akhirnya menyambung juga.. Aku ketakutan! Ganti.'
'Kamu, meminta tolong , atau memberi perintah?'
bip.
7.26.2012
7.23.2012
Dari kicauan. @astutismekdon
"Berulangkali kubilang, jangan sedih. Tidak, aku tidak sedih, hanya ingin tidur dalam waktu lama."
7.09.2012
Drama Televisi.
6.27.2012
KOPI episode 1
Karena segelas kopi bisa menjadi harapan.
Menjadi salah dan tidak boleh, karena menaruh sakral tidak pada tempatnya.
Melalui kopi jadi asik berbicara tanpa vokal.
Melainkan lebih takzim dan membuai.
Kopi,
Tidak sengaja jadi antagonis.
6.26.2012
H-6 "alien menari alien"
Aku sedang menari dengan diriku sendiri
6.24.2012
H-9 'naskah drama kacangan'
6.21.2012
Berjalan pergi dengan (tidak) mudah.
Ketika saya melihat ke dalam kelam mata anda, saya tak menemukan apa-apa lagi
6.06.2012
Panggung gemerlap akan selesai.
Secarik gambar diri, berdusta atas senyum yang telah lama menjadi mumi
Nude Story.
Lie together under a white sheet
Your head on my arm
Your leg thrown over my leg
The whole long continent of you
The pale ridgeline of your ribcage and hip and thigh
Neighbor to me
There is nothing that needs to be explained
Or accomplished, the world is at rest and complete
And though
We drift apart in the eddies of the day
We will find our way back
To the slight hollows that mark the place
Where we lie now, astonished, saying nothing.”
- Garrison Keillor
6.01.2012
Bukan perlu mantel berbulu, tapi....
Kerongkonganku terasa sakit ketika aku mencoba menelan liur.
5.04.2012
Dihapuskan.
3.18.2012
Empat puluh delapan jam, satu, dua...
Membelok sebentar.
3.15.2012
3.07.2012
em.
Selalu.
2.20.2012
Merindu
Semalaman merindu, sauh yang terlepas belum juga menampakkan jarak
Sedang apa disana? Pasti kau pun sangat merindu
Masih ingat dengan permainan pareidolia kita?
Tentang kelinci-kelinci bulan?
Sejenak aku menangkap tanyamu, sedikit getir,
'mengapa kita terjauhkan dari dermaga?'
Mungkin ya, dermaga kita berbeda
Disini dermaga kita, jauh dari rimbun hutan dan pasir putih yang berkilau
Tapi dermaga kita selalu bermandi cahaya
Walau cahaya ungu bernada sendu, tapi itu bukan dari Hungaria
Itu cahayamu, cahaya yang kau suka
Semalaman merindu, merindu semua jejak yang kau buat
Segera kembali dan tantang lagi dengan berani,
tentu saja, karena kita tidak menghamba pada yang tak ramah
kita bukan orang-orang kalah
Semalaman merindu, maka kuputuskan berbincang dengan Neruda
Ia menyisipi kertas usang dan segenggam makna,
kuputuskan,
ini untukmu..
Kasihku, berapa banyak jalan harus kutempuh untuk mendapatkan ciuman,
berapa kali aku tersesat kesepian sebelum menemukanmu!
Kereta kini melaju menembus hujan tanpa diriku.
Di Taltal musim semi belum kunjung tiba.Tapi aku dan engkau, kasihku, kita bersama-sama,
bersama dari pakaian hingga tulang,
bersama di musim gugur, di air kita, di pinggul,
hingga akhirnya hanya engkau, hanya daku, kita berdua.Bayangkan betapa semua bebatuan itu diangkut sungai,
mengalir dari mulut sungai Boroa;
bayangkan, betapa bebatuan itu dipisahkan oleh kereta dan bangsaKita harus saling mencinta,
sementara yang lainnya semua kacau, laki-laki maupun perempuan,
dan bumi yang menghidupkan bunya anyelir.(Soneta, Pablo Neruda)
Selatan Jakarta, 21/02/2012
2.07.2012
Melancho(holic)
Murung itu sungguh indah, melambatkan butir darah...
Lalu, melancholia datang tanpa permisi, ga pake ngetuk, apalagi basa-basi..
Daripada nelangsa, kulangkahkan kaki kepersinggahan favoritku
Suasananya remang tapi bukan warung remak-remang
Banyak orang terkotak-kotak disana,
Mereka menggodaku, semua dan serempak
Keyes, King, Christhie, Sheldon, Albert, Pram, Stephany, Dee, Rusli, Muis dan lainnya mengerubungiku
Minta digoda dan dijamah
Bahkan mungkin juga minta diperkosa
Maaf, aku hanya bisa memerkosa kalian satu dulu, atau mungkin beberapa
Itu pun kalau aku kuat
"ah, tapi kamu selalu kuat."
Kata C.S Lewis, si Anglo-Irlandia
Maaf Lewis, malam ini aku tak tertarik denganmu.
Aku meraih Claudia, tapi tiba-tiba Calon Arang berteriak dari ujung sana,
"Binal!!! Aku hanya kau lirik, dasar nista!!"
Ah, si dukun itu, nantilah, kau sudah berkali-kali kubaca
Aku tetap meraih Claudia, si pasien rumah sakit jiwa yang cerdasnya tiada tara
Lalu, disana kami bercerita sambil sesekali saling mengelus punggung tangan
Aku biasa saja,
Claudia tidak biasa.
Respon tubuhnya terasa sedikit bergetar.
"Claudia, santai, aku hanya ingin kita berbagi murung."
Claudia tersenyum miring dan meredam hasratnya yang belok.
"Kalau kau murung, apa yang kau perbuat?"
Claudia memperlihatkan pergelangan tangannya, "self injury. Asik, nikmat."
Ada berpuluh goresan panjang mengerikan berwarna merah muda disana.
Aku menatapnya sok wajar, padahal dari ujung rambut sampai ujung vagina, sangatlah terasa ngilu.
"Kamu?"
Aku mengangkat bahu, "banyak. Bisa menyendiri, bisa menulis, bisa mencipta lirik lagu, bisa membenamkan kepala lama-lama di dalam bak, bisa konsentrasi membuat kentutku bersuara lebih baik.."
Claudia memutar bola matanya, "membosankan."
"Kalau kau senang, apa yang kau ekspresikan?"
Claudia bertanya tentang 'senang'.
Tahukah, yang biasa dipertanyakan seseorang adalah yang jarang mereka rasakan.
"Wajahku jadi mirip si Margareth."
Margareth si periang yang berseri.
"Hanya itu saja?"
Cemooh, sarkas, tapi penasaran.
Aku menatapnya prihatin, "Buatlah jadi merasakan."
Aku terdiam, kami terdiam.
Strawberry smootiesh tidak ikut diam, ia berteriak minta dicicip.
Inilah yang namanya menikmati murung, bagaimanapun caranya.
Malam ini hanya aku dan Claudia.
Nikmatilah saja kegundahan ini
Segala denyutnya yang merobek sepi
Kelesuan ini jangan lekas pergi
Aku menyelami sampai lelah hati
(Melancholia, Efek Rumah Kaca)