6.01.2012

Bukan perlu mantel berbulu, tapi....


Kerongkonganku terasa sakit ketika aku mencoba menelan liur.
Aku tidak berupaya menahan liurku, karena aku tengah menahan butiran air yang lain agar tak jatuh.
Karena itu memalukan,
mungkin mataku akan basah dan memerah sehingga akhirnya mereka pun melihatnya.

Menahan rasa sedih untuk yang pertama kali, sejak beberapa tahun yang lalu.
Atas suguhan makan siang yang hambar.
Perjalanan yng melelahkan, 
dan ternyata tanah yang ku gali tidak berisi harta karun yang mereka perbincangkan.
Melainkan aku seperti menggali kuburanku sendiri.

Berharap si pengemudi adalah yang menemani nanti, tapi itu tidak mungkin.
Cukup mengagumi sampai rasa yang tak jelas ini perlahan terhabisi.
Dalam diam-diam dan rahasia pada angin yang kerap berkhianat menyampaikan.
Tak boleh lagi kujala tawa pada sesuatu yg tak boleh kumiliki.

Sudah lama mungkin aku tidak menggantungkan mantelku pada lemari itu, 
aku merasa tak aman dan tak percaya menitip harta usangku teronggok diam disana.
Tapi, sangat tak adil jika lemari itu kuabaikan karena dulu mantelku pernah dihangatkan disana.

Sambil menonton televisi aku mematung,
kopi telah mendingin sejak waktu yang lalu
genggaman membasah pada gagang cangkir yang retak.
Sudah lama tak pernah kunikmati lagi saat-saat ini,
selain kekosongan panjang dan dingin yang mematri.

Padahal layar sudah berkembang dan kemudi sudah terpasang,
Tapi aku masih diam memilih untuk tenggelam ataukah nekat kembali?
Semua seperti harga mati untuk yang tak pernah peduli.

Bukankah jarak menjadi relatif jika mengukur dengan rasa?
Mengapa masih saja kubersikeras menghitungnya dengan angka?
Imbasnya adalah ketidakpuasan yang berkepanjangan yang kurasa,
merasa tak puas diri, merasa tak percaya diri,
tapi aku malah diam dan tak mengejar dengan berlari.

Aku tidak sepenuh hati lagi.
Aku tidak memiliki apapun yang berarti.
Aku tetap sendiri walaupun bukan berarti aku mandiri.
Aku kehilangan kunci,

aku terdampar sejak lama di pulau es tak berpenghuni.







No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..