11.26.2012

Manusia (tidak) bertopeng.

Manusia pagi tak seramah pancaran sinar pertama matahari.
Mereka adalah paradoks dari gradasi cahaya itu sendiri.

Ibu-ibu bertubuh gemuk cemberut dimuka pintu rumahnya.
Tanpa sapa atau basa basi untuk ucap selamat pagi.

Menyusuri jalan untuk membeli semangkuk bubur kacang hijau,
lelaki bermotor merah melambatkan lajunya, memutar balik arah dan mengikuti langkahku pergi.
Bersiul menjijikan.
Rendahan, seperti biasa sejenisnya bertingkah.

Disebuah warung yang benderang dan tak remang,
lagi-lagi tingkah polah tetap rendah,
mata-mata yang memandang seperti ingin menelanku bulat-bulat
seperti menembus berhelai lapis sandang,
apalagi jikaku benar-benar telanjang?

Pemilik warung benderang yang pongah pun ikut ambil bagian,
permintaan serba ditiadakan,
satu penawaran dianggap seribu beban.

Pagi ini aku menemukan manusia-manusia yang belum sempat mengenakan topengnya.
Paradoks dari gradasi cahaya matahari,
tanpa topeng dipangkal pagi.





05.25 a.m

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..