2.07.2012

Melancho(holic)


Murung itu sungguh indah, melambatkan butir darah...


Lalu, melancholia datang tanpa permisi, ga pake ngetuk, apalagi basa-basi..

Daripada nelangsa, kulangkahkan kaki kepersinggahan favoritku

Suasananya remang tapi bukan warung remak-remang

Banyak orang terkotak-kotak disana,

Mereka menggodaku, semua dan serempak

Keyes, King, Christhie, Sheldon, Albert, Pram, Stephany, Dee, Rusli, Muis dan lainnya mengerubungiku

Minta digoda dan dijamah

Bahkan mungkin juga minta diperkosa

Maaf, aku hanya bisa memerkosa kalian satu dulu, atau mungkin beberapa

Itu pun kalau aku kuat

"ah, tapi kamu selalu kuat."

Kata C.S Lewis, si Anglo-Irlandia

Maaf Lewis, malam ini aku tak tertarik denganmu.

Aku meraih Claudia, tapi tiba-tiba Calon Arang berteriak dari ujung sana,

"Binal!!! Aku hanya kau lirik, dasar nista!!"

Ah, si dukun itu, nantilah, kau sudah berkali-kali kubaca

Aku tetap meraih Claudia, si pasien rumah sakit jiwa yang cerdasnya tiada tara

Lalu, disana kami bercerita sambil sesekali saling mengelus punggung tangan

Aku biasa saja,

Claudia tidak biasa.

Respon tubuhnya terasa sedikit bergetar.

"Claudia, santai, aku hanya ingin kita berbagi murung."

Claudia tersenyum miring dan meredam hasratnya yang belok.


"Kalau kau murung, apa yang kau perbuat?"

Claudia memperlihatkan pergelangan tangannya, "self injury. Asik, nikmat."

Ada berpuluh goresan panjang mengerikan berwarna merah muda disana.

Aku menatapnya sok wajar, padahal dari ujung rambut sampai ujung vagina, sangatlah terasa ngilu.

"Kamu?"

Aku mengangkat bahu, "banyak. Bisa menyendiri, bisa menulis, bisa mencipta lirik lagu, bisa membenamkan kepala lama-lama di dalam bak, bisa konsentrasi membuat kentutku bersuara lebih baik.."

Claudia memutar bola matanya, "membosankan."

"Kalau kau senang, apa yang kau ekspresikan?"

Claudia bertanya tentang 'senang'.

Tahukah, yang biasa dipertanyakan seseorang adalah yang jarang mereka rasakan.

"Wajahku jadi mirip si Margareth."

Margareth si periang yang berseri.

"Hanya itu saja?"

Cemooh, sarkas, tapi penasaran.

Aku menatapnya prihatin, "Buatlah jadi merasakan."


Aku terdiam, kami terdiam.

Strawberry smootiesh tidak ikut diam, ia berteriak minta dicicip.


Inilah yang namanya menikmati murung, bagaimanapun caranya.

Malam ini hanya aku dan Claudia.



Nikmatilah saja kegundahan ini

Segala denyutnya yang merobek sepi

Kelesuan ini jangan lekas pergi

Aku menyelami sampai lelah hati


(Melancholia, Efek Rumah Kaca)




No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..