2.15.2011

Alter ego; Aku dan Jema.

Jema:
'aku menguasaimu hampir sepenuhnya, bercerminlah kamu, lihat baik-baik refleksinya, domba yang kini berseringai serigala. Bagaimana jika aku tak hanya menguasai, tapi juga mengontrol kendali dan muncul ke permukaan? Sisi damaimu yang kukikis karena terlalu lama tenggelam dan kulumuti. Kamu begitu memaksakan dan banyak melakukan penekanan, terlalu terlambat untuk menjadi manusia yang beramah tamah dengan kamuflase di atas kamuflase. Tipe manusia yang gampang tergerus oleh pemikiran daripada realita yang jelas-jelas terjabarkan tanpa tinta. Antusiasmu, suatu saat akan jadi bumerang. Komitmenmu, suatu saat akan menjadi sampah. Ingatkah bahwa aku dan kamu bermasalah tentang dua hal itu? Atau kamu akan biarkan aku mencari celah untuk menjagalmu sampai kembali lagi, berpikiran terbalik?
Otakmu kini hanya onggokan volume di garis nol.'

Hai Jema:
'kesukaan anda memang memvonis, seolah tak ada rentang antara pembelaan kosong dengan kenyataan. Anda terlalu serius saya rasa, berfilosofi 'bukan kritik jika tak pedas, bukan protes jika tak menyudutkan'. Saya tahu, inti dari per-panjang-lebar-an anda adalah bahwa saya mencoba ber-naif dan me-naif-kan diri dengan bermain dengan pemikiran berpola, komitmen yang rapi dan berstruktur yang menurut anda harus di narasi-kan. Atau anda ingin mencoba menjadi naratornya, saya rasa? Bukannya saya ingin menjadi manusia yang sok menjadi pahlawan kesiangan dan menutup mata dengan kamuflase yang ber-kamuflase. Jika tahu, saya akan diam, jika tidak tahu pun saya akan mencari tahu juga dalam diam. Biarkan mereka yang menjerat mengira domba ini akan tenang mengikuti arah angin yang membawakan bau rumput, karena di balik bulu-bulu halus ini sepasang mata pemangsa tetap mengintai. Tapi mungkin anda ada benarnya juga bahwa ke-antusias-an saya akan menjadi bumerang satu waktu nanti. Mungkin akan menikam dari belakang, saya rasa?
Dan jika saya kembali pada semula, berpikir secara terbalik, bagaimana saya bisa menciptakan permainan apik dengan cara yang cantik? Hei, saya kan tumbuh terus! Ke-labil-an jiwa saya menjadi kenikmatan tersendiri dan akan terus bermetamorfosis, saya rasa. Dan anda selalu dan terlalu mem-(nyudutkan)-protes tentang komitmen saya, yang menurut anda terlalu masuk akal!

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..