2.15.2011

Lalu, sedang (jadi) skeptikus.

Bukannya betah berteman dengan paradoks
Tapi kini memang tiba-tiba merasa sepi ditengah keramaian
Dimensi penglihatan tampak datar dan semu
Melihat banyak langkah sepertinya meninggalkan saya, seperti inginnya jauh
Dibelakang tak ada lagi sorak panegrik
"you're the winner! You're the winner!"
Kalah oleh senyap, terbungkam skeptik yang pragmatis
Hei, kalian kemana? Dimana?
Bukankah baru kemarin kita terduduk bersama memeluk lutut, beradu sikut untuk membagi sedih?
Dan sekarang saya sedih, kenapa tak mau temani?
Dan sekarang saya terjepit diantara paradoks dan paradoksal
Mainkan drama musikal tentang kesunyian tanpa ketukan
Membuat panggung yang diam, tanpa permainan dialog dan monolog
Saya berpantomim, kamu berpantomim, semua berpantomim
Lampu sorot berpantomim, lantai kayu berderit pantomim
Tadinya (ingin) berharap ini hanya protem, akan luntur dicumbui waktu
Tapi sekarang saya malas ucapkan 'semoga'
Untuk apa 'semoga' tanpa peng-amin-an?
Semoga yang selalu berkelim kecewa, terlalu dibumbung untuk me-layu
Tuhkan, ternyata saya memang sedang (benar-benar) skeptik

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..