2.17.2011

Siapa tahu.

Meditasi ini, bicara tentang hasrat dan kebusukan

Menguar, seperti formula yang tertumpah dari flacon

busuk dan menyengat, bak keringat para kuli pelabuhan

karena skala persentasi formula itu runtuh, makanya jadi begitu

ini memang eksekusi sebelum vonis

pelebaya yang pasrah pada sang antagonis

persis seperti konduktor orkestra berusia senja

padahal sumbang, tapi tanpa indra

sadar, tapi alzheimer, lupa ketukannya bahkan kertas not-nya

idiot yang (mungkin) tak (mau) menyadari kekacauan

penggesek biola tak mau kalah suara dengan si pemetik harpa

kacau, busuk, sampah

dan si konduktor senja hanya bisa tertawa,

"memangnya aku sedang apa?"

bagus.

bagusnya dilempar batu.

bagusnya diseret.

bagusnya digantung.

atau langsung dijagal.

siapa tahu, dia sadar setelah itu.

ya kan?

ya, siapa tahu.



02 Desember 2010 jam 23:21

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..