Menguar, seperti formula yang tertumpah dari flacon
busuk dan menyengat, bak keringat para kuli pelabuhan
karena skala persentasi formula itu runtuh, makanya jadi begitu
ini memang eksekusi sebelum vonis
pelebaya yang pasrah pada sang antagonis
persis seperti konduktor orkestra berusia senja
padahal sumbang, tapi tanpa indra
sadar, tapi alzheimer, lupa ketukannya bahkan kertas not-nya
idiot yang (mungkin) tak (mau) menyadari kekacauan
penggesek biola tak mau kalah suara dengan si pemetik harpa
kacau, busuk, sampah
dan si konduktor senja hanya bisa tertawa,
"memangnya aku sedang apa?"
bagus.
bagusnya dilempar batu.
bagusnya diseret.
bagusnya digantung.
atau langsung dijagal.
siapa tahu, dia sadar setelah itu.
ya kan?
ya, siapa tahu.
02 Desember 2010 jam 23:21
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..