Ruang dimana dia yang kuinginkan, akan kubuat luas
pijakan yang seolah nyata walau mungkin tanpa gravitasi
merenda maksud tak tertangkap
dengan jaring sobek yang tangkainya tak tergenggam
tapi keinginanku tak lagi abstrak, kini mulai teraba
menjadi sesuatu yang mungkin bagai naskah absolut
akan dipakai untuk dimainkan, pasti walau itu nanti
tinggal ku berlobi dengan jarum jam
agar ada atmosfer yang membuatnya dapat menjadi cepat
tak lagi dengan satuan detik, tak lagi kasat
nanti pasti akan ada euforia dimana aku merasa segalanya positif
dan mengakui bahwa keinginanku tak lagi terlalu berani dan bermimpi
tanpa jeda, merangkai lagi cerita
dia yang kuiginkan memang terlalu jauh
makanya hanya ruangnya saja yang berani kusketsa
mewarnai harap dengan pensil hitam yang paling tajam ujungnya
mungkin dia akan mampir dan berselonjor, bersama
mungkin nanti di bangku yang sama,
tak lagi dia di atas dan aku di lantai
makanya, tak mungkin aku berhenti keras kepala
wujud sketsa yang selalu tersampir doa
nanti bukan sekedar goresan asal dan kasar lagi
didalamnya banyak pengaminan untuk semua semoga.
05 Desember 2010 jam 3:17
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..