5.23.2011

Pada sudut dingin siku-siku.

Masih dalam lingkup obsesi tentang perjalanan
Tentang tempat indah untuk jejak yang menagih
Menjadi alien tanpa radar, spontan
Di atas tanah yang coklat dan hangat, seusai hujan
sebagian bilang tak menjejak bumi, tapi itulah yang namanya sebuah mimpi

melihat jauh dari seberang mereka yang seragam
sok pintar, sok serius, sok memahami hidup
ringan jenjangku melompati garis planet dan merapatkan mantel
lalu tutup kitab tentang peraturan yang selalu dibuat rumit

"kenapa mereka membuat koloni yang seragam, mana ratu, mana pekerja, mana tentara, mereka bertopeng sama, bergerak statis dan realis"

"atas dasar apa mereka merasa lebih unggul dan mengangkat dagu? Fisik, wawasan, kekayaan, kemampuan, atau pemikiran yang dibuat berkotak-kotak dan mengerucutkah?"

lalu disudut dingin selalu menjadi tempat permanen si pecundang
sampai biru dan membatu, seragam khas pesakitan
khas subkultur
khas minor
sengau, sumbang

lalu tentang obsesi alien, obsesi perjalanan, obsesi tempat indah, obsesi planet baru,
salahkah?
Sebagian bilang tak menjejak bumi, tapi inilah akhir sebuah mimpi, yaitu mulai mengejar

Siapa yang menyuruhku harus menyerah? Tak ada!!
Maka aku tak akan pernah menyerah.




_pada sudut dingin siku-siku_

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..