6.26.2010

Hidup dan matematika

Tak butuh teori,
karna telah kuhapal persamaan dan komponennya.
Aku, balita.
Mungkin butuh elaborasi.
Tertatih,
dalam gelap tetap meraba
Antara kuadrat dan pangkat
antara x dan y.
Terpaku pada sama-dengan
Mencoba memanipulasi,
tapi ternyata ini ilmu pasti.


Hasil yang tidak menggantung,
titik-titik harus terisi, dan lengkap dengan rumusnya.
Sekian dibagi sekian,
lucu.
Haruskah dibagi-dibagi, sedang aku tidak ingin membagi?
Sekian dikali sekian,
serakah.
Kenapa tidak berhenti, dan terus ingin melipatgandakan?
Harusnya,
semua berhenti setelah sama-dengan.
Dan bertepi pada angka mati, tanpa manipulasi.
Sealur pada rumus.
Entah,
ingin rumus yang salah,
atau rumus yang benar.
Semua akan berhenti di ujung, angka dan intervalnya;
kuantitas absolut.
Untuk pencapaian nilai yang juga absolut.

Nilai A.
Nilai milik Tuhan.


Ternyata, hidup (hampir) sama-dengan matematika.

No comments:

Post a Comment

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..