7.19.2011

p a r e i d o l i a

Ambigu.
Kamu bilang aku melempar bahasa gagu, sekat iris matamu lalu jadi pekat.
Hitam.
Lalu, bagaimana aku harus menyampaikannya?

pareidolia

Ketika kita memandang langit yang sama, dan awan yang sama
Aku bilang kumulus itu adalah burung
Tapi kamu bilang itu adalah pesawat

pareidolia

Ketika kita melihat permukaan bulan di malam yang sama, dan ditempat yang sama
Aku bilang itu kelinci bulan
Tapi kamu bilang itu lubang kancing

pareidolia

Ketika kita menatap dari jauh segurat wajah yang mendekat
Aku bilang dia akan menjadi temanku
Tapi kamu bilang dia sudah menjadi musuhmu

refleksi berbeda dari titik sama
padahal itu hanya pareidolia
jauh berseberangan melempar
padahal itu hanya pareidolia
tangkapan pendengaran yang kontra
padahal itu hanya pareidolia

oposisi biner
lalu kita kembali ber-pareidolia

telekinetis mengundi bangku dan rekomposisi
kamu mengingatkanku bahwa itu semua hanya pareidolia
kamu mengajakku beranjak dari dunia pareidolia yang tak remeh

"samakan langkah dari pandangan yang berbeda, sayang."

kembali rebah di lapang rumput sambil memandang di biru yang sama
aku bilang langit itu abu-abu
aku kembali dengan bahasa gaguku,
tapi kamu bersenandung di sampingku,

"I once fell in love with you
Just because the sky turned from gray
Into blue.."*

***


*Good Friday- Cocorosie
Juli pada yang duapuluh







1 comment:

  1. kelinci bulan menyelinap di lubang kancing,.
    hemm,..
    saya selalu bangga dengan anda,. :)

    titip bibir di ujung hidung
    sepuluh jemari pada pinggul,.

    SGtoJJ

    ReplyDelete

Pembaca yang baik, pasti meninggalkan komen, kripik dan saran..